Kenapa Berat Badan Stuck Padahal Sudah Diet?

Kenapa Berat Badan Stuck Padahal Sudah Diet?

Sudah menjalankan program diet mulai dari intermittent fasting, defisit kalori, hingga berbagai macam diet, namun berat badan masih stuck dan tidak turun. Hal ini malah memicu stress dan menurunkan motivasi untuk diet.

Padahal faktor pemicu cepat lambatnya berat badan stuck dapat disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya seperti faktor genetik maupun faktor lingkungan. Lalu, apa lagi hal yang dapat memicu berat badan tetap stuck padahal sudah menjalan diet? Simak penjelasannya berikut ini!

Kenali Fase Plateau, Penyebab Berat Badan Stuck Saat Diet

Ketika kamu mengalami fase berat badan stuck padahal sudah menjalani program diet seperti intermittent fasting, defisit kalori, maupun olahraga secara konsisten, bisa jadi kamu mengalami fase plateau

Fase plateau merupakan kondisi di mana berat badan stuck atau stagnan setelah periode penurunan yang signifikan selama diet dan program olahraga. Hal ini membuat seseorang yang mengalami fase plateau menjadi frustasi karena diet yang mereka lakukan terlihat sia-sia, tidak memberikan hasil yang diharapkan, serta berat badan stuck atau mengalami penurunan, sehingga banyak dari mereka yang memutuskan untuk tidak melanjutkan program diet tersebut.

Banyak orang yang menganggap bahwa penurunan berat badan berasal dari pembakaran kalori pada tubuh mereka. Padahal terdapat faktor lain yang mempengaruhi penurunan berat badan, seperti kondisi tubuh, lingkungan, maupun hormonal.

Alasan Kenapa Berat Badan Bisa Stuck Meski Sudah Menjalani Diet

Ada beberapa penyebab kenapa berat badan stuck, meski kamu menjalani berbagai program diet, diantaranya:

1. Jarang Olahraga Mengangkat Beban

Ketika kamu berolahraga dengan tujuan utamanya yakni menghilangkan lemak, maka jenis olahraga yang tepat untuk kamu lakukan adalah latihan kekuatan seperti mengangkat beban. Hal ini dikarenakan latihan kekuatan dapat menurunkan berat badan karena otot yang terbentuk dapat membakar kalori lebih banyak. 

2. Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Jika kamu ingin menurunkan berat badan, maka kamu harus mengontrol makanan yang akan dikonsumsi, jangan terlalu banyak maupun sedikit. Tubuh harus mengalami defisit kalori, yakni ketika seseorang membakar kalori lebih banyak daripada yang dikonsumsi. Ketika kamu membatasi makan secara ekstrem, di lain waktu akan menyebabkan peningkatan nafsu makan sehingga berat badan akan naik kembali seperti semula, bahkan dapat naik lebih dari semula.

3. Kurang Tidur

Aktivitas seperti begadang dapat menyebabkan naiknya berat badan. Rata-rata orang dewasa membutuhkan tujuh hingga sembilan jam untuk tidur setiap malam. Hal ini terjadi karena hormon ghrelin dan leptin yang berperan dalam siklus tidur dapat mempengaruhi nafsu makan. 

Ghrelin sebagai hormon lapar dan leptin sebagai hormon kenyang. Ketika pola tidur berantakan dan kurang tidur, kadar ghrelin dapat meningkat sedangkan kadar leptin dapat menurun. Hal ini menyebabkan tubuh cenderung lebih mudah merasa lapar dan jarang merasa kenyang.

4. Tidak Minum Cukup Air Putih

Minuman paling rendah kalori yakni air putih. Air putih menjadi pilihan terbaik untuk mengelola berat badan. Disarankan untuk meminum air putih secara rutin agar kamu tetap terhidrasi ketika beraktivitas maupun tidak.

5. Tidak Pemulihan Setelah Olahraga

Kamu sebaiknya melakukan pemulihan dan beristirahat cukup setelah berolahraga. Ketika kamu melakukan pemulihan yang cukup, tubuh akan mempersiapkan diri untuk latihan berikutnya. Sebaliknya, jika tubuh tidak mendapat pemulihan yang cukup, maka performa tubuh tidak maksimal bahkan akan memburuk di kemudian hari. 

Cara Mengatasi Berat Badan Stuck Saat Diet

kenapa berat badan stuck

1. Seimbangkan Makanan dengan Aktivitas

Sebagian orang hanya fokus pada keinginan membakar kalori tanpa menyadari bahwa mereka tidak meluangkan waktu untuk mempertimbangkan makanan yang mereka konsumsi. Bukannya menurun, berat badan malah bertambah karena mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang dibakar. 

Jumlah kalori harian yang dibutuhkan setiap orang berbeda, berdasarkan usia, tingkat aktivitas, dan tinggi badan. Kamu dapat melihat tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk rata-rata kebutuhan kalori harian. Pastikan kamu mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian disertai dengan memperbaiki pola hidup dan meningkatkan rutinitas berolahraga.

2. Perhatikan Mikro dan Makro Nutrient

Ketika kamu membatasi makronutrien seperti karbohidrat sebagai sumber energi utama tubuh, kamu dapat merasa kekurangan sehingga kamu dapat tergoda untuk makan berlebihan. Kamu dapat memperhatikan hal-hal berikut terkait makronutrien; memilih karbohidrat kompleks yang sehat, konsumsi lemak sehat, dan memilih protein tanpa lemak atau protein nabati. 

3. Optimalkan Kinerja Usus dengan Femmy Fyber

Femmy Fyber merupakan minuman fiber yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan, menjaga badan tetap ideal, dan memenuhi kebutuhan serat harian. Femmy Fyber mengandung enzim lipase, garcinia, psyllium husk, dan spirulina. Femmy Fyber menggunakan pemanis alami stevia yang rendah kalori. Kandungan psyllium husk dapat melancarkan buang air besar dan membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Enzim lipase dan garcinia berfungsi meningkatkan pembakaran lemak dan menurunkan nafsu makan. Spirulina dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida di dalam darah. Banyak manfaat yang didapat dari kandungan Femmy Fyber. 

Rekomendasi tepat untuk kamu yang menjaga badan tetap ideal serta menurunkan berat badan. Kamu dapat membeli Femmy Fyber di marketplace berikut

Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, Lazada

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *